Ahad, 29 Januari 2012

Bismillahirrahmanirrahim..

Alhamdulilllah...lme jgak xtlis blog ni..lme sgt da..nk dkat 2 thn rsenye...
hurmm..hurmm nk smbg crite tntg PENGORBANAN SORG YG BERGELAR IBU..tp mcm xdpt nk dicriterkn...sbb bsar sgt pengorbanan drinya pd kami sekeluarga..xterbls jasa2 mreka(ibu &ayh) ..smoga Allah mengampuni dosa2 mereka dan permudahkan sgale urusan mereka dunia dan akhirat...ameen...

Rabu, 27 Januari 2010

YA ALLAH..AKU MAHU BERUBAH!!!!!!!!!!!!!

YA ALLAH..SYUKUR DI ATAS NIKMAT PANCAINDERA-MU..DENGAN PENGLIHATAN…AKU DAPAT MELIHAT SEGALA KEKUASAAN-MU…MENGAGUMI SEGALA KEBESARAN-MU…
NAMUN..DENGANNYA JUALAH…AKU MELAKUKAN KEMUNGKARAN PADA-MU..MENJERUMUSKAN DIRIKU KE LEMBAH DOSA..MELIHAT PADA YANG TAK SEPATUTNYA...MEMBUATKAN DIRI INI ALPA SAAT HIDAYAH-MU TIBA..SEKETIKA KU TERSEDAR…MUNGKIN BELUM TERLAMBAT…UNTUKKU PAHATKAN DALAM DIRI…BAHAWA… AKU MAHU BERUBAH…!!!
YA ALLAH…JIKA DULU AKU ANGKUH DI BUMI-MU…ALHAMDULILLAH…HIDAYAH-MU MEMATAHKAN KEANGKUHANKU..MEMBANGUNKAN SIFAT MALU…YANG SELAMA INI TERSOROK DALAM DIRI..KU TUNDUKKAN PANDANGANKU…YANG SELAMA INI MELIAR...KU TIMBULKAN KEKELIRUAN..PADA TEMAN-TEMAN..KU TEMPIS SEGALA TEGURAN SINIS..KU TEKADKAN DALAM KALBUKU...BAHAWA… AKU MAHU BERUBAH…!!!
YA ALLAH…JIKA DULU AKU LALAI DALAMMENUNAIKAN HAK-MU...TERLEKA DENGAN DUNIAWI…TERKADANG KU ABAIKAN UKHRAWI…SUBHANALLAH…SESUNGGUHNYA KEKUASAAN-MU YANG PALING AGUNG...KAU SEDARKANKU DI SAAT AKU HANYUT… MASIH TAK TERLAMBAT…UNTUK SUATU PERUBAHAN…KU AKUR PADA KEKUASAAN-MU…LANTAS…KU LAUNGKAN DALAM HATIKU…AKU MAHU BERUBAH…!!!
YA ALLAH…KU POHON HIDAYAH-MU…DUHAI AYAHANDA & BONDA, SAHABAT-SAHABAT SERTA TEMAN-TEMAN…BANTULAH DAKU… BIMBINGLAH DAKU…DALAM MENCARI… CINTA YANG PALING AGUNG..CINTA YANG ESA…SESUNGGUHNYA…AKU MAHU BERUBAH…!!!

Ahad, 8 November 2009

HATI MUKMIN PASTI MENANGIS~~

salam..
Disebabkan kesibukan ana dalam memulakan pengajian..dan disebabkan kesihatan yang kurang mengizinkan..ana tidak berkesempatan utk menulis blog ini..namun begitu..ana ingin berkongsi 1 artikel yang menarik kepada pembaca sekalian..

Suatu petang, di Tahun 1525. Penjara tempat tahanan orang-orang di situ terasa hening mencengkam. Jeneral Adolf Roberto, pemimpin penjara yang terkenal bengis, tengah memeriksa setiap kamar tahanan. Setiap banduan penjara membongkokkan badannya rendah-rendah ketika 'algojo penjara' itu melintasi di hadapan mereka. Kerana kalau tidak, sepatu 'boot keras' milik tuan Roberto yang fanatik Kristian itu akan mendarat di wajah mereka.

Roberto marah besar ketika dari sebuah kamar tahanan terdengar seseorang mengumandangkan suara-suara yang amat ia benci.

"Hai... hentikan suara jelekmu! Hentikan... !" Teriak Roberto sekeras-kerasnya sambil membelalakkan mata.

Namun apa yang terjadi? Laki-laki dikamar tahanan tadi tetap saja bersenandung dengan khusyu'nya. Roberto bertambah berang. Algojo penjara itu menghampiri kamar tahanan yang luasnya tak lebih sekadar cukup untuk satu orang. Dengan marah ia menyemburkan ludahnya ke wajah tua sang tahanan yang keriput hanya tinggal tulang. Tak puas sampai di situ, ia lalu menyucuh wajah dan seluruh badan orang tua renta itu dengan rokoknya yang menyala. Sungguh ajaib... Tak terdengar secuil pun keluh kesakitan.

Bibir yang pucat kering milik sang tahanan amat galak untuk meneriakkan kata Rabbi, wa ana 'abduka... Tahanan lain yang menyaksikan kebiadaban itu serentak bertakbir sambil berkata, "Bersabarlah wahai ustaz... InsyaALlah tempatmu di Syurga."

Melihat kegigihan orang tua yang dipanggil ustaz oleh sesama tahanan, 'algojo penjara' itu bertambah memuncak marahnya. Ia memerintahkan pegawai penjara untuk membuka sel, dan ditariknya tubuh orang tua itu keras-kerasnya sehingga terjerembab di lantai.

"Hai orang tua busuk! Bukankah engkau tahu, aku tidak suka bahasa hinamu itu?! Aku tidak suka apa-apa yang berhubung dengan agamamu! Ketahuilah orang tua dungu, bumi Sepanyol ini kini telah berada dalam kekuasaan bapa kami, Tuhan Jesus. Anda telah membuat aku benci dan geram dengan 'suara-suara' yang seharusnya tidak didengari lagi di sini. Sebagai balasannya engkau akan kubunuh. Kecuali, kalau engkau mahu minta maaf dan masuk agama kami."

Mendengar "khutbah" itu orang tua itu mendongakkan kepala, menatap Roberto dengan tatapan yang tajam dan dingin. Ia lalu berucap, "Sungguh... aku sangat merindukan kematian, agar aku segera dapat menjumpai kekasihku yang amat kucintai, Allah. Bila kini aku berada di puncak kebahagiaan karena akan segera menemuiNya, patutkah aku berlutut kepadamu, hai manusia busuk? Jika aku turuti kemahuanmu, tentu aku termasuk manusia yang amat bodoh."

Sejurus sahaja kata-kata itu terhenti, sepatu lars Roberto sudah mendarat di wajahnya. Laki-laki itu terhuyung. Kemudian jatuh terkapar di lantai penjara dengan wajah berlumuran darah. Ketika itulah dari saku baju penjaranya yang telah lusuh, meluncur sebuah 'buku kecil'. Adolf Roberto berusaha memungutnya. Namun tangan sang Ustaz telah terlebih dahulu mengambil dan menggenggamnya erat-erat.

"Berikan buku itu, hai laki-laki dungu!" bentak Roberto.

"Haram bagi tanganmu yang kafir dan berlumuran dosa untuk menyentuh barang suci ini!" ucap sang ustaz dengan tatapan menghina pada Roberto.

Tak ada jalan lain, akhirnya Roberto mengambil jalan paksa untuk mendapatkan buku itu. Sepatu lars seberat dua kilogram itu ia gunakan untuk menginjak jari-jari tangan sang ustaz yang telah lemah. Suara gemeretak tulang yang patah terdengar menggetarkan hati. Namun tidak demikian bagi Roberto. Laki-laki bengis itu malah merasa bangga mendengar gemeretak tulang yang terputus. Bahkan 'algojo penjara' itu merasa lebih puas lagi ketika melihat tetesan darah mengalir dari jari-jari musuhnya yang telah hancur. Setelah tangan tua itu tak berdaya, Roberto memungut buku kecil yang membuatnya baran. Perlahan Roberto membuka sampul buku yang telah lusuh. Mendadak algojo itu termenung.

"Ah... seperti aku pernah mengenal buku ini. Tetapi bila? Ya, aku pernah mengenal buku ini."

Suara hati Roberto bertanya-tanya. Perlahan Roberto membuka lembaran pertama itu. Pemuda berumur tiga puluh tahun itu bertambah terkejut tatkala melihat tulisan-tulisan "aneh" dalam buku itu. Rasanya ia pernah mengenal tulisan seperti itu dahulu. Namun, sekarang tak pernah dilihatnya di bumi Sepanyol.

Akhirnya Roberto duduk di samping sang ustaz yang sedang melepaskan nafas-nafas terakhirnya. Wajah bengis sang algojo kini diliputi tanda tanya yang dalam. Mata Roberto rapat terpejam. Ia berusaha keras mengingat peristiwa yang dialaminya sewaktu masih kanak-kanak. Perlahan, sketsa masa lalu itu tergambar kembali dalam ingatan Roberto.

Pemuda itu teringat ketika suatu petang di masa kanak-kanaknya terjadi kekecohan besar di negeri tempat kelahirannya ini. Petang itu ia melihat peristiwa yang mengerikan di lapangan Inkuisisi (lapangan tempat pembantaian kaum muslimin di Andalusia). Di tempat itu tengah berlangsung pesta darah dan nyawa. Beribu-ribu jiwa tak berdosa gugur di bumi Andalusia. Di hujung kiri lapangan, beberapa puluh wanita berhijab (jilbab) digantung pada tiang-tiang besi yang terpancang tinggi. Tubuh mereka gelantungan tertiup angin petang yang kencang, membuat pakaian muslimah yang dikenakan berkibar-kibar di udara.

Sementara, di tengah lapangan ratusan pemuda Islam dibakar hidup-hidup pada tiang-tiang salib, hanya karena tidak mahu memasuki agama yang dibawa oleh para rahib. Seorang kanak- kanak laki-laki comel dan tampan, berumur sekitar tujuh tahun, malam itu masih berdiri tegak di lapangan Inkuisisi yang telah senyap. Korban-korban kebiadaban itu telah syahid semua. Kanak kanak comel itu melimpahkan airmatanya menatap sang ibu yang terkulai lemah di tiang gantungan. Perlahan-lahan kanak - kanak itu mendekati tubuh sang ummi yang tak sudah bernyawa, sambil menggayuti abinya.

Sang anak itu berkata dengan suara parau, "Ummi, ummi, mari kita pulang. Hari telah malam. Bukankah ummi telah berjanji malam ini akan mengajariku lagi tentang alif, ba, ta, tsa... .? Ummi, cepat pulang ke rumah ummi... "

Budak kecil itu akhirnya menangis keras, ketika sang ummi tak jua menjawab ucapannya. Ia semakin bingung dan takut, tak tahu apa yang harus dibuat . Untuk pulang ke rumah pun ia tak tahu arah. Akhirnya budak itu berteriak memanggil bapaknya, "Abi... Abi... Abi... " Namun ia segera terhenti berteriak memanggil sang bapa ketika teringat petang kelmarin bapanya diseret dari rumah oleh beberapa orang berseragam.

"Hai... siapa kamu?!" jerit segerombolan orang yang tiba-tiba mendekati budak tersebut."Saya Ahmad Izzah, sedang menunggu Ummi... " jawabnya memohon belas kasih.

"Hah... siapa namamu budak, cuba ulangi!" bentak salah seorang dari mereka. "Saya Ahmad Izzah... " dia kembali menjawab dengan agak kasar. Tiba-tiba, Plak! sebuah tamparan mendarat di pipi si kecil.

"Hai budak... ! Wajahmu cantik tapi namamu hodoh. Aku benci namamu. Sekarang kutukar namamu dengan nama yang lebih baik. Namamu sekarang 'Adolf Roberto'... Awas! Jangan kau sebut lagi namamu yang buruk itu. Kalau kau sebut lagi nama lamamu itu, nanti akan kubunuh!" ancam laki-laki itu.

Budak itu mengigil ketakutan, sembari tetap menitiskan air mata. Dia hanya menurut ketika gerombolan itu membawanya keluar lapangan Inkuisisi. Akhirnya budak tampan itu hidup bersama mereka. Roberto sedar dari renungannya yang panjang. Pemuda itu melompat ke arah sang tahanan. Secepat kilat dirobeknya baju penjara yang melekat pada tubuh sang ustaz. Ia mencari-cari sesuatu di pusat laki-laki itu. Ketika ia menemukan sebuah 'tanda hitam' ia berteriak histeria, "Abi... Abi... Abi... "

Ia pun menangis keras, tak ubahnya seperti Ahmad Izzah dulu. Fikirannya terus bergelut dengan masa lalunya. Ia masih ingat betul, bahwa buku kecil yang ada di dalam genggamannya adalah Kitab Suci milik bapanya, yang dulu sering dibawa dan dibaca ayahnya ketika hendak menidurkannya. Ia jua ingat betul ayahnya mempunyai 'tanda hitam' pada bahagian pusat. Pemuda bengis itu terus meraung dan memeluk erat tubuh tua nan lemah. Tampak sekali ada penyesalan yang amat dalam atas tingkah-lakunya selama ini.

Lidahnya yang sudah berpuluh-puluh tahun lupa akan Islam, saat itu dengan spontan menyebut, "Abi... aku masih ingat alif, ba, ta, tha... " Hanya sebatas kata itu yang masih terakam dalam benaknya. Sang ustaz segera membuka mata ketika merasakan ada tetesan hangat yang membasahi wajahnya. Dengan tatapan samar dia masih dapat melihat seseorang yang tadi menyeksanya habis-habisan kini sedang memeluknya.

"Tunjuki aku pada jalan yang telah engkau tempuhi Abi, tunjukkan aku pada jalan itu... "Terdengar suara Roberto meminta belas. Sang ustaz tengah mengatur nafas untuk berkata-kata, lalu memejamkan matanya. Air matanya pun turut berlinang. Betapa tidak, jika setelah puluhan tahun, ternyata ia masih sempat berjumpa dengan buah hatinya, di tempat ini. Sungguh tak masuk akal. Ini semata-mata bukti kebesaran Allah.


Sang Abi dengan susah payah masih boleh berucap. "Anakku, pergilah engkau ke Mesir. Di sana banyak saudaramu. Katakan saja bahwa engkau kenal dengan Syaikh Abdullah Fattah Ismail Al-Andalusy. Belajarlah engkau di negeri itu,"

Setelah selesai berpesan sang ustaz menghembuskan nafas terakhir dengan berbekal kalimah indah "Asyahadu anla IllaahailALlah, wa asyahadu anna Muhammad Rasullullah... '.

Beliau pergi dengan menemui Rabbnya dengan tersenyum, setelah sekian lama berjuang dibumi yang fana ini. Kini Ahmah Izzah telah menjadi seorang alim di Mesir. Seluruh hidupnya dibaktikan untuk agamanya, Islam, sebagai ganti kekafiran yang di masa muda sempat disandangnya. Banyak pemuda Islam dari berbagai penjuru berguru dengannya...

Isnin, 5 Oktober 2009

Apakah hukum sebenar perkahwinan dalam islam??

Perkahwinan menurut pengertian istilah ialah suatu ikatan yang berlaku melalui akad yang menggunakan perkataan kahwin di antara pasangan lelaki dengan permpuan yang sah kahwin bagi mengharuskan pergaulan di antara mereka dan menghalalkan persetubuhan yang haram sebelumnya.Dalam ertikata lain,perkahwinan juga ialah satu proses ikatan yang kukuh di antara lelaki dengan permpuan yang sah kahwin melalui akad perkahwinan untuk hidup bersama dan membolehkan perkara yang tidak halal sebelumnya.




Menurut hukum asal,perkahwinan adalah sunat.Namun begitu, hukum tersebut berubah mengikut keadaan seseorang,iaitu:

  • Wajib untuk mana-mana lelaki yang mempunyai kemampuan dari segi nafkah zahir dan batin,sihat tubuh badan dan mereka yang ditakuti akan terjerumus ke lembah maksiat serta perbuatan zina sekiranya tidak berkahwin.
  • Sunat bagi lelaki yamg mempunyai kemampuan dari segi nafkah zahir dan batin serta sihat tubuh badan dan mempunyai keinginan untuk berkahwin.Walaupun begitu mereka tidak dikhuatiri terdorong dirinya ke lembah maksiat dan zina kerana mereka dapat mengawal diri.
  • Harus berkahwin bagi sesiapa yang tidak mempunyai apa-apa sebab yang mendorong mereka berkahwin dan tidak ada sebab yang mengharamkan mereka daripada berkahwin.Harus berkahwin juga bagi mereka yang berkemampuan tetapi tiada lagi keinginan untuk mendirikan rumahtangga.
  • Makruh bagi mana-mana lelaki yang tidak mempunyai kemampuan dari segi nafkah zahir untuk menyara bakal isterinya,namun mereka mempunyai nafsu dan keinginan untuk berkahwin.
  • Haram bagi mereka yang tidak mempunyai kemampuan dari segi nafkah zahir dan batin, atau dengan berkahwin itu berniat untuk menzalimi dan mengniayai perempuan.

Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud:

"Seseorang wanita itu dikahwini kerana empat perkara:Kerana hartanya,keturunannya,kecantikannya dan agamanya.Utamakanlah yang mempunyai agama,nescaya engkau akan selamat".

Selain itu,Nabi juga menggalakkan umatnya mengahwini dan memilih wanita yang bersifat lemah-lembut,penyayang dan dapat melahirkan anak,sebagaimana hadith Baginda yang bermaksud:

"Kahwinilah wanita yang bersifat penyayang dan boleh melahirkan anak,sesungguhnya aku berbangga dengan bilangan kamu yang ramai."
Nabi juga menggalakkan seseorang perempuan itu supaya memilih bakal suami yang berakhlak mulia,beradab,beragama,mempunyai harta dan berketurunan mulia.

Isnin, 28 September 2009

adakah anda sedang bercinta???..YA!


Kami tidak berzina !
Maaf, saya tidak menuduh awak berzina, tetapi awak menghampiri zina.
Kami hanya barbual-bual, berbincang, bertanya khabar, minum-minum di kafe. Adakah itu menghampiri zina?
Ya,perbuatan itu boleh menjerumuskan pelakunya ke lembah penzinaan.
Kami dapat mengawal perasaan dan kami tidak berniat ke arah itu.
Hari ini ya. Esok mungkin kamu kecundang.Iblis akan memerangkap kamu. Iblis amat berpengalaman dan tipu dayanya sangat halus. Ia telah menipu moyang kita yang pertama,Adam dan Hawa. Iblis amat licik. Ingat, pesanan Rasulullah : Janganlah engkau bersendirian dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya, syaitan(Tabrani) . Kita lemah menghadapi tipu daya Iblis.
Tidak semestinya semua orang bercinta* menjurus kepada penzinaan. Ada yang bercinta dalam telefon dan hantar SMS sahaja. Tidak pernah bersua muka pun!
Betul .Tetapi itu adalah salah satu yang dimaksudkan dengan menghampiri zina. Memang pada awalnya tidak bersua muka. Tapi perasaan pasti bergelora, lambat laun desakan nafsu dan perasaan serta hasutan Iblis akan mengheret kepada suatu pertemuan. Pertemuan pertama tidak akan terhenti disitu sahaja.Percayalah, ia akan berlanjutan. Tidakkah itu boleh membawa kepada perzinaan akhirnya?
Takkan nak berbual-bual pun tak boleh? Itupun zina ke?
Zina ada bermacam-macam jenis dan peringkatnya, ada zina betul, ada zina tangan iaitu berpegang-pegangan, ada zina mata iaitu melihat kekasih dengan perasaan berahi. Zina hati iaitu dengan khayalan berahi dengan kekasih sepertimana yang digambarkan oleh Rasulullah: Kedua-dua tangan juga berzina dan zinanya adalah menyentuh. Kedua kaki juga berzina dan zinanya menuju ke tempat pertemuan. Mulut juga berzina dan zinanya adalah ciuman (Muslim dan Abu Daud). Sebenarnya jalan menuju kepada perzinaan amat banyak. Jangan biarkan diri kita melalui mana-mana jalan perzinaan.
Duduk berdiskusi pelajaran tak boleh ke? Bincang pelajaran sahaja!(bagi kes belajar berdua-duaan SAHAJA)*
Berdiskusi pelajaran, betul ke? Jangan tipu. Allah tahu apa yang terselit di dalam hati hamba-hambaNya. Kita belajar nak keberkatan. Kalau cemerlang sekalipun, kalau tidak diberkati oleh Allah, kejayaan tidak akan membawa kebahagiaan. Hidup di dunia tidak bahagia,akhirat lagi lah. Jangan berselindung disebalik pelajaran yang mulia. Allah suka kepada orang berilmu. Jadi belajar hendaklah ikut batas dan ketentuan Allah. Belajar akan jadi ibadat. Adakah berdiskusi macam ni akan ditulis oleh malaikat Raqib dan Atid.
Sungguh! Bincang pelajaran sahaja. Ni Study Group.(bagi kes berdua-duaan SAHAJA) Study Group...? nampak lain macam saja, manja, senyum memanjang, tak macam gaya berdiskusi. Takkan study group berdua sahaja? Kemana-manapun berdua. Kalau yea pun, carilah group study ramai sikit. Kalau duduk berdua-duaan macam ni... betul ke bincang pelajaran? Jangan-jangan sekejap saja bincang pelajaran, yang lain tu... banyak masa dihabiskan dengan fantasi cinta!
Tidaklah. Sungguh berbincang pelajaran.
Baik sungguh awak berdua. Takkanlah awak berdua tak ada perasaan apa-apa? Awak kurang sihat ke? Ingat, kita bukan malaikat, tak ada nafsu. Kita manusia. Jangan menafikan fitrah manusia. Kita ada nafsu, ada keinginan. Itulah manusia.
Kami berdua sama-sama belajar, study group, saling memberi semangat dan motivasi.
Tak adakah kaum sejenis yang boleh dijadikan rakan belajar? Habis sudahkah kaum sejenis yang boleh memberikan motivasi? Jangan hina kaum sejenis kita. Ingat, banyak orang cemerlang yang belajar hanya dengan kaum sejenis. Lebih tenang perasaan, tidak terganggu, dapat berkat dan rahmat pula .
Takkanlah tak ada langsung ruang yang dibenarkan dalam Islam untuk bercinta? Adakah Islam membunuh terus naluri cinta? Naluri adalah sebahagian daripada kesempurnaan kejadian manusia. Naluri ingin memiliki dan suka kalau dimiliki (sense of belonging) adalah fitrah. Kalau naluri itu tidak wujud pada diri seseorang, tak normal namanya. Islam bukan datang membunuh naluri dan keinginan itu, tidak! Islam tidak suruh membunuh naluri seperti yang dilakukan oleh para paderi atau sami. Jangan nafikan naluri ini. Jangan berbohong pada diri sendiri. Bukan salah dan berdosa kalau perasaan itu datang tanpa diundang. Itu adalah fitrah. Cuma tudukkan naluri itu untuk patuh pada perintah Allah. Jadilah manusia yang sihat nalurinya. Jangan jadi malaikat! Kerana Allah jadikan kita sebagai manusia. Dunia dan segala isinya akan hambar tanpa naluri atau nafsu.
Islam takde ke couple-cople ni?
Cinta secara Islam hanya satu, iaitu perkahwinan. Cinta berlaku setelah ijab kabul, cinta selepas kahwin. Itulah cinta sacral dan qudus. Cinta yang bermaruah. Bukan cinta murahan. Inilah kemuliaan Islam. Apabila Islam menegah sesuatu perkara, tentu ia gantikan dengan sesuatu yang lebih baik. Jika ia menegah cinta antara lelaki dan perempuan sebelum kahwin, ia membawa perkahwinan sebagai ganti yang lebih baik. Sabda Rasulullah : Tidak ada yang lebih patut bagi dua orang yang saling mencintai kecuali nikah. (Ibnu Majah). Cinta adalah maruah manusia. Ia telalu mulia.
Kalau begitu, cinta* remaja semua menghampiri kepada penzinaan?
Ya, kalau lelaki dan perempuan bertemu tentu perasaan turut terusik. Kemudian perasaan dilayan. Kemudian teringat, rindu. Kemudian diatur pertemuan. Kemudian duduk berdua-dua. Kemudian mencari tempat sunyi sedikit. Kemudian berbual panjang sehingga malam gelap. Hubungan makin akrab, dah berani pegang tangan, duduk makin dekat. Kalau tadi macam kawan, sekarang macam pengantin baru semalam bukankah mereka semakin hampir dengan penzinaan? Berapa ramai orang yang bercinta telah sampai kepada daerah penzinaan dan kesengsaraan. Kasihanilah diri dan ibu bapa yang melahirkan kita dalam keadaan putih bersih tanpa noda daripada seekor nyamuk sekalipun!
Masih ramai orang yang bercinta tetapi tetap selamat tidak sampai berzina. Kami tahan diuji. Allah yang menciptakan manusia, Dia tahu kekuatan dan kelemahan manusia. Manusia tidak tahan ujian. Oleh itu Allah memerintahkan supaya jauhi perkara yang ditegah takut manusia akan kecundang. Jadi manusia itu tidak tahan diuji? Kita manusia dari keturunan Adam dan Hawa, sejak dari awal penciptaan manusia. Allah takdirkan satu peristiwa untuk iktibar manusia. Allah tegah Adam dan Hawa supaya tidak memakan buah khuldi dalam syurga. Buah yang lain boleh makan. Allah tahu kelemahan pada ciptaan manusia. Tidak tahan diuji. Oleh itu Allah berpesan kepada Adam dan Hawa, jangan menghampiri pokok khuldi itu. Firman Allah: Wahai Adam! Tinggallah engkau dan isterimu di dalam syurga serta makanlah dari makanannya sepuas-puasnya apa yang kamu sukai, dan janganlah kamu hampiri pokok ini. (jika kamu menghampirinya) maka kamu adalah orang-orang yang zalim. (al-Araf:19) Tegahan yang sebenarnya adalah memakan buah khuldi. Jika menghampiri perkara tegahan, takut nanti mereka akan memakannya. Demikianlah dengan zina. Ditegah berzina. Maka jalan ke arah penzinaan juga dilarang. Takut apabila berhadapan dengan godaan zina, kedua-duanya akan kecundang. Cukuplah kita belajar daripada pengalaman nenek moyang kita Adam dan Hawa.

Tetapi cinta selepas kahwin banyak masalah.
Kita tak kenal pasangan kita secara dekat. Bercinta adalah untuk mengenal hati budi pasangan sebelum buat keputusan berkahwin. Bolehkah percaya dengan perwatakan masa sedang bercinta? Bercinta penuh dengan lakonan yang dibuat-buat dan kepura-puraan. Masing- masing akan berlakon dengan watak terbaik. Penyayang, penyabar, pemurah dan berbagai- bagai lagi. Masa bercinta merajuk ada yang pujuk. Jangan harap lepas kahwin, bila merajuk akan ada yang pujuk. Banyak orang yang kecewa dan tertipu dengan keperibadian pasangan semasa bercinta. Perangai pasangan jauh berbeza. Macam langit dan bumi. Masa bercinta, dia seorang yang amat penyayang, penyabar, sabar tunggu pasangan terlambat sampai berjam-jam. Tapi bila dah kahwin, lewat lima minit, dah kena tengking. Jadi, perwatakan dalam masa bercinta tidak boleh dipercayai. Percintaan adalah suatu kepuraan atau hipokrit. Percayalah, kami bercinta demi merancang kebahagian hidup nanti. Bagaimana diharap kebahagiaan jika tidak mendapat redha Allah? Kebahagiaan adalah anugerah Allah kepada hamba-hambaNya yang terpilih. Kebahagiaan bukan ciptaan manusia. Manusia hanya merancang kebahagiaan. Allah yang menganugerahkannya. Bagaimana mendapat anugerah kebahagiaan itu, jika jalan mencapai kebahagiaan itu tidak diredhai Allah. Kebahagiaan hidup berumah tangga mestilah melalui proses yang betul. Sudah tentu prosesnya bukan bercinta begini, Allah tidak meredhai percintaan ini. Cinta yang diredhai Allah adalah cinta selepas kahwin. Bagaimana untuk mendapat keluarga yang bahagia jika langkah mula sudahpun canggung, bagaimana kesudahannya?
Tanya sikit,.. adik angkat, kakak angkat, abang angkat boleh ke? Ganti bercinta.... Semua itu adalah perangkap iblis dan syaitan. Hakikatnya adalah sama. Cinta yang diberi nafas baru. Kulitnya nampak berlainan, tetapi isinya adalah sama. Adik angkat, kakak angkat, abang angkat adalah suatu bentuk tipu daya iblis dan syaitan. Manusia yang terlibat dengan budaya angkat ini sebenarnya telah masuk dalam perangkap syaitan. Cuma menunggu masa untuk dikorbankan. Namakan apa nama sekalipun, abang angkat ke, motivator ke, semuanya adalah sama. Jalan akhirnya akan bertemu dengan zina. Jadi seolah-olah orang yang bercinta telah hilang maruah diri? Mengukur maruah diri bukan ditentukan oleh manusia tetapi oleh Pencipta manusia.Orang yang sedang mabuk bercinta akan mengatakan orang yang bercinta tidak menjejaskan maruah dirinya. Manakala, bagi orang yang menjaga diri, tidak mahu terlibat dengan cinta sebelum kahwin, akan mengatakan orang yang bercinta sudah tidak bermaruah lagi. Cintanya ditumpahkan kepada orang yang belum layak menerima cinta suci. Kalau begitu ukuran bermaruah atau tidak adalah ditentukan oleh Allah.
Adakah orang yang bercinta hilang maruah?
Antara kemuliaan manusia adalah maruah dirinya. Orang yang bercinta seolah-olah cuba menggadaikan maruahnya kerana mereka menghampiri perzinaan. Manakala orang yang bercinta dan pernah berzina tidak layak berkahwin kecuali dengan orang yang pernah berzina. Allah berfirman: Lelaki yang berzina (lazimnya) tidak ingin berkahwin melainkan dengan perempuan yang berzina atau perempuan musyrik; dan perempuan yang berzina itu pula tidak ingin berkahwin melainkan oleh lelaki yang berzina atau lelaki musyrik. Dan perkahwinan yang demikian itu terlarang kepada orang-orang yang beriman.(Surah An-Nur: 3)

Jadi, orang yang pernah bercinta juga tidak sesuai untuk berkahwin dengan orang yang tidak pernah bercinta. Tidakkah itu suatu penghinaan dari Tuhan? Jadi orang yang bercinta hanya layak berkahwin dengan orang yang pernah bercinta juga?Itulah pasangan yang layak untuk dirinya. Kerana wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik.

Kami telah berjanji sehidup semati.....
Apa ada pada janji cinta? Berapa banyak sudah janji cinta yang musnah? Lelaki, jangan diharap pada janji lelaki. Mereka hanya menunggu peluang keemasan sahaja. Habis madu, sepah dibuang. Pepatah itu diungkap kerana ia sering berulang sehingga menjadi pepatah.
Si dia ini lain dari yang lain.Dia lelaki yang penyayang dan bertanggungjawab. Tahukah hati budi lelaki? Sejahat mana lelaki, apabila ingin mengambil seseorang wanita sebagai isteri dan seterusnya menjadi ibu untuk anak-anaknya, dia akan memilih wanita yang baik. Tetapi untuk berseronok dan berfoya-foya, lelaki biasanya akan memilih perempuan murahan kerana ia suatu pelaburan yang menguntungkan. Itulah rahsia lelaki.
Jadi, perempuan yang bercinta, jatuh maruahnya pada pandangan lelaki?
Tentu! Mana ada orang lelaki yang normal suka pada barang yang second hand sedangkan barang yang baru masih ada. Sesetengah mereka menggambarkan perempuan seperti kereta yang diletakkan di bilik pameran sahaja. Tapi ada orang yang boleh test drive. Ada pula yang kata; sekadar sepinggan mee goreng dan segelas sirap bandung, bawalah ke hulu, ke hilir. Sedihkan? Itulah hakikatnya!
Masih adakah orang yang tidak bercinta di zaman ini?
Ya! Masih ada orang suci dalam debu. Golongan ini akan sentiasa ada walaupun jumlah mereka kecil. Mereka akan bertemu suatu hari nanti. Mereka ada pasangannya. Firman Allah: Dan orang-orang lelaki yang memelihara kehormatannya serta orang-orang perempuan yang memelihara kehormatannya (yang memelihara dirinya dari melakukan zina)... Allah telah menyediakan bagi mereka segala keampunan dan pahala yang besar. (Surah Al-Ahzab: 35 )
Bagaimana kami?
Kamu masih ada peluang. Bertaubatlah dengan taubat nasuha. Berdoalah serta mohon keampunan dariNya. Mohonlah petunjuk dan kekuatan untuk mendapat redha-Nya. Kami ingin mendapat redha Tuhan. Tunjukkanlah bagaimana taubat nasuha. Taubat yang murni. Taubat yang sebenar-benarnya.Taubat yang memenuhi tiga syarat: i) Tinggalkan perbuatan maksiat. Putuskan hubungan cinta yang tidak diredhai Allah ini. ii) Menyesal. Menginsafi diri diatas tindak tanduk hidup yang menjurus diri dalam percintaan. iii) Berazam. Bertekad di dalam hati tidak akan bercinta lagi dengan sesiapa kecuali dengan seseorang yang bernama isteri atau suami. Saatnya adalah selepas ijab kabul.

Air mata seorang ibu

Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya,

“Mengapa engkau menangis?"

"Kerana aku seorang wanita", kata sang ibu kepadanya.

"Aku tidak mengerti", kata anak itu.

Ibunya hanya memeluknya dan berkata,"Dan kau tak akan pernah mengerti"

Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya, "Mengapa ibu suka menangis tanpa alasan?"

"Semua wanita menangis tanpa alasan", hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya.

Anak laki-laki kecil itu pun lalu membesar menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita suka menangis.

Akhirnya ia mendapat petunjuk dari Tuhan, Antara bisikan yang didengarinya adalah:

1. "Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan "

2. "Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya "

3. "Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh "

4. "Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya "

5. "Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya "

6. "Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahawa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada di sisi suaminya tanpa ragu "

7. "Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dititiskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan walaupun kadangkala dia tidak memerlukannya."

Tahukah kamu: Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, susuk yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya. Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya – tempat dimana cinta itu ada."

SEBUAH KEHIDUPAN..

Kenangan yang lalu memang memberi 1 pengalaman yang amat berharga dalam diri setiap individu..Kadang2..kita dapat rasakan yang kenangan itu 1 pengalaman yang menyedihkan..dan kadang2..kita dapat rasakan yang ia amat mengembirakan!!..hurmmm..tapi semuanya akan berlalu bersama dengan usia..berlalu dengan pantas sekali tanpa kita sedari..

Teringat saya semasa di zaman sekolah dahulu..hehe..zaman kanak2..kemudian meningkat kepada remaja...
Alhamdulillah...sehingga sekarang..mencapai umur 20 tahun,saya masih dapat lagi merasakan nikmatnya hidup dimuka bumi Allah ini..disini..saya ingin berkongsi pengalaman hidup dalam sebuah keluarga yang diketuai oleh insan yang bergelar Mohd Ghazali bin Mohd Sair..

merupakan seorang ayah yang bertanggungjawab...seorang ayah yang amat perihatin terhadap anak2nya..
hurmmm...teringat semasa saya dimasukkan ke wad..pada tahun lepas..ayah tak jemu2 datang melawat..
walaupun pada saat itu..ayah pun sedang sakit..tapi dia tak penah nak tunjukkan sakit dia..sebab dia tak nak tunjukkan kat saya..dia nak saya kuat..kuat dalam menghadapi ujian dari Allah..
Bimbingan seorang ayah itu la yang menjadikan saya seorang anak yang berpegang bahawa hidup dan mati saya hanya kerana Allah..semangat yang diberi oleh ayah itulah yang menjadikan saya seorang hamba yang amat bersyukur kepadaNya...

"subhanAllah..besar sungguh pengorbanan dan kasih sayang seorang ayah terhadap anak2nya.."

"Ya Allah..ampunilah dosa ayah dan ibuku..Kau kasihanilah kedua mereka..sebagai mana mereka mengasihani ku semenjak ku kecil dahulu..sehinggalah ke hari ini.."

Begitulah kasih seorang ayah...bagaimana pula dengan kasih seorang ibu???hurmmm nanti saya sambung... ok..